Sunday 26 April 2015

7 Teori Konspirasi yang Menggemparkan di Jagad Sepakbola

1. Piala Dunia 1998



Pakar teori konspirasi mengklaim bahwa kubu Brasil sengaja 'menjual' Piala Dunia 1998 kepada tuan rumah Prancis. Brasil melakukannya dengan ganti rugi berupa uang sebanyak 28 juta USD, langkah Brasil di Piala Dunia 2002 dipermudah, dan Brasil dipersilakan menjadi tuan rumah Piala Dunia 2014.


2. Howard Webb dan Man. United



Bukan rahasia lagi kalau wasit plontos yang beberapa pekan lalu memutuskan pensiun ini selalu dihubungkan dengan Manchester United. Setiap Webb memimpin laga yang berkaitan dengan Setan Merah, ia dianggap lebih sering menguntungkan klub yang bermarkas di Old Trafford tersebut.

Saking hebohnya teori konspirasi Webb dan Manchester United, berbagai media Inggris lantas berlomba-lomba mengumpulkan fakta dan statistik saat Webb menjadi pengadil di laga yang melibatkan Manchester United.



3. UEFA - Barcelona



UEFA sudah berulang kali dicurigai atas keberpihakan mereka kepada Barcelona. Alasannya, para pengadil yang bertugas memimpin laga Barcelona di Liga Champions tampak sering membuat keputusan yang menguntungkan raksasa La Liga tersebut.



4. Skandal Calciopoli



Pakar teori konspirasi mengklaim bahwa seluruh skandal Calciopoli yang melibatkan beberapa raksasa Serie A seperti Juventus dan AC Milan adalah sebuah perencanaan matang dari pihak Inter Milan. Hal itu dilakukan demi menjamin kejayaan selama beberapa tahun ke depan dengan meniadakan lawan-lawan kuat yang berpotensi menghadang prestasi Nerrazuri.



5. Maradona Dikhianati FIFA



Saat Maradona dicekal dari Piala Dunia 1994 akibat ketahuan menggunakan dopping. Bintang Argentina tersebut mengklaim bahwa FIFA telah memperbolehkannya mengkonsumsi obat pengurus agar dirinya bisa tampil di ajang tersebut.
Alasannya, kepopuleran Maradona dianggap bisa menganggkat penjualan tiket. Tetapi saat FIFA menyadari sosok Maradona tidak banyak membantu penjualan tiket, FIFA mengkhianatiny



6. Korea Selatan 2002



Menjadi tuan rumah Piala Dunia 2002 bersama Jepang, Korea Selatan dianggap mendapatkan keuntungan secara 'khusus' terkait status mereka sebagai tuan rumah.

Pada laga kontra Italia, Francesco Totti diusir keluar oleh wasit karena dianggap melakukan diving. Tak sampai di situ saja, Damiano Tommassi yang mendapat kesempatan besar untuk mencetak gol dianggap sudah berada dalam posisi off side.

Selanjutnya, di laga kontrs Spanyol, wasit dengan keputusan yang tidak berdasar menganulir gol pertama Spanyol. Gol kedua La Furia Roja juga dianulir karena bola sudah terlebih dahulu melewati garis lapangan.



7. FIFA - Russia - Qatar




Banyak pihak yang berpendapat bahwa terpilihnya Russia sebagai tuan rumah Piala Dunia 2018 dan Qatar sebagai tuan rumah Piala Dunia 2022 disebabkan adanya faktor permainan uang.

Pemilihan Russia memang bisa sedikit dimengerti jika melihat sepak terjang klub dan Timnas negara tersebut di ajang internasional. Namun terpilihnya Qatar adalah yang paling mengundang kontra.

Piala Dunia diadakan antara bulan Juni sampai Juli, umumnya pada saat itu suhu sedang panas-panasnya. Bayangkan seberapa panasnya Qatar yang terletak di Timur Tengah pada bulan tersebut.

Saking hebohnya, bahkan ada yang mewacanakan Piala Dunia 2022 diadakan pada musim dingin. Kenyataannya pada saat itu liga-liga besar di Eropa sedang berlangsung. Sampai saat ini solusi untuk mensiasati masalah suhu di Piala Dunia Qatar 2022 masih belum diapstikan.

0 comments:

Post a Comment