Monday, 19 November 2012

Tulisan : Konsepsi IBD dalam Kesusastraan

Konsepsi IBD dalam Kesusastraan

IBD dinamakan Basic Humanities,berasal dari bahasa inggris The Humanities,dan bahasa latin Humanus yang berarti manusia,berbudaya,dan halus. Maka dengan mempelajari The Humanities orang akan menjadi lebih manusiawi,berbudaya dan halus.


Sedangkan, Sastra (Sansekerta: , shastra) merupakan kata serapan dari Bahasa Sansekerta śāstra, yang berarti "teks yang mengandung instruksi" atau "pedoman", dari kata dasar śās- yang berarti "instruksi" atau "ajaran". Dalam Bahasa Indonesia kata ini biasa digunakan untuk merujuk kepada "kesusastraan" atau sebuah jenis tulisan yang memiliki arti atau keindahan tertentu.

Keduanya memiliki keterkaitan satu sama lain. Budaya dasar sangat berpengaruh terhadap suatu karya sastra. Contohnya yang paling sederhana adalah penerapan kata atau diksi yang diterapkan Sastrawan pada prosa/puisi yang mereka buat. Diksi dan rima yang diterapkan Sastrawan yang beda ideologi dan kebudayaan akan menimbulkan perbedaan yang cukup mencolok pada setiap karyanya.


Misalkan saja saya ambil contoh karya sastra prosa lama seperti pantun dan gurindam, keduanya lebih menekankan bahasa pada bahasa Melayu karena berasal dari Sumatra Barat. Sedangkan untuk puisi, lebih bersifat universal dan tidak berasal dari daerah manapun sehingga sastrawan memiliki kebebasan lebih untuk berekspresi.


Dari sini dapat saya simpulkan, perbedaan yang terdapat pada suatu karya sastra tidak hanya dari perbedaan sifat dan ideologi sastrawan tetapi juga berpengaruh dari budaya dasar tempat tinggal sekitar atau daerah asal sastrawan itu sendiri


sumber:
www.riehadi.blogspot.com

0 comments:

Post a Comment