Sunday 30 November 2014

Salah Nalar

NAMA KELOMPOK:
 Achmad Bagus (10112068)
 Dennys Yoga Febrianto (11112857)
 Oky Anggoro (15112592)

Kelas :3Ka07
Kelompok : 4


Salah nalar merupakan Gagasan, pikiran, kepercayaan, atau simpulan yang salah, keliru, atau cacat. Dalam proses berpikir sering sekali kita keliru menafsirkan atau menarik kesimpulan, kekeliruan ini dapat terjadi karena faktor emosional,kecerobohan,atau ketidaktahuan.

Contoh salah nalar : Emilia, seorang alumni STIE Serelo Lahat, dapat menyelesaikan tugasnya dengan baik.
Oleh sebab itu, Halimah seorang alumni STIE Serelo Lahat, tentu dapat menyelesaikan tugasnya dengan baik.Macam-macam Salah Nalar Komunikasi yang baik adalah komunikasi yang tepat pada sasarannya, oleh karena itu dalam berkomunikasi perlu kita perhatikan kalimat dalam berbahasa Indonesia secara cermat. Sehingga salah nalar dapat terminimalisasikan. Ada beberapa macam salah nalar,yakni sebagai berikut :

1. Deduksi yang salah
2. Analogi yang Salah
3. Penyamarataan Para Ahli
4. Meniru yang SudahAda
5. Argumentasi Bidik Orang
6. Penyebab yang Salah Nalar
7. Pemilihan Terbatas
8. Generalisasi Terlalu Luas

Salah Nalar dalam Komunikasi Penyampaian berita yang dsampaikan sering sekali terjadi kesalahan dalam berpikir, sehingga dapat mengakibatkan kesalahan dalam nalar bagi penerima berita. Kekurang cermatan jurnalis dalam melihat hubungan logis antara satu fakta dengan fakta lain dalam konteks hubungan sebab-akibat, dan kekurang cermatan itu kemudian dituangkan dalam teks berita, bisa menyesatkan “logika” pemirsa. Ketika pemirsa menganggap teks yang dihasilkan jurnalis itu sebagai sebuah kebenaran, maka kesesatan logika pun jadi dianggap benar. Fakta berupa pernyataan yang mengandung salah nalar atau sesat logika memang bisa saja berasal dari narasumber. Bisa saja narasumber sengaja untuk kepentingan tertentu, atau tak sengaja karena sebab tertentu.
Wartawan sering menghadapi persoalan salah nalar ini ketika mengumpulkan fakta di lapangan atau sewaktu mewawancarai seseorang untuk memperoleh kesaksian atau pendapat tentang suatu peristiwa. Salah nalar (fallacy) ialah gagasan, perkiraan, kepercayaan, atau kesimpulan yang keliru. Berikut ini dipaparkan sejumlah salah nalar:
 Deduksi yang salah : kesimpulan yang salah dalam silogisme yang salah satu premisnya tidak memenuhi syarat. Kesimpulan yang salahakan mengarahkan wartawan mengumpulkan fakta yang salah. Akibatnya tulisan yang disusun pasti slah pula
 Generalisasi yang terlalu luas : disebut juga induksi yang salah karena jumlah percontohannya tidak memadai.
 Pemikiran “Atau ini” dan “Atau itu” :berpangkal pada keinginan untuk melihat masalah yang rumit dari dua sudut pandang saja.
 Salah nilai atas penyebab : generalisasi induktif disusun berdasarkan pengamatan sebab dan akibat, tapi kita kadang tidak menilai sebab suatu peristiwa atau hasil dengan teliti.
 Analogi yang salah : analogi adalah usaha perbandingan dan merupakan upaya yang berguna untuk mengembangkan perenggang. Akan tetapi analogi tidak membuktikan apa-apa dan analogi yang salah dapat mnyesatkan logika.
 Penyampaian masalah : penilaian terhadap suatu masalah bisa mengandung salah nalar apabila dilatorbelakangi oleh suatu sikap penolakan terhadap pendapat lain namun tanpa didukung oleh argumentasi yang logis.
 Pembenaran masalah lewat pokok sampingan : salah nalar muncul jika argumentasi menggunakan pokok-pokok pikiran yang tidak langsung atau hal yang remeh temeh untuk membenarkan pendiriannya.
 ArgumentasiAd Hominem : terjadi jika kita dalam argumentasi melawan orangnya buka masalahnya.
 Imbauan pada keahlian yang patut disangsikan : jika wartawan menemukan narasumber yang mengandalkan pihak lain untuk membenarkan pendapatnya sendiri.
 Non sequitur : salah nalar ini mengambil kesimpulan berdasar premis yang tidak ada sangkut pautnya.

0 comments:

Post a Comment